Laman

Minggu, 26 September 2010

ISD Sebagai Salah Satu MKDU

1) Tujuan Pendidikan di Perguruan Tinggi

Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, demikian pula untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan negara, maka diselenggarakan program - program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah :

1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama.

2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan - kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia.

3. Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.

*STUDY KASUS SUB MATERI 1

Gara-gara Status FB, Mahasiswa ITB Dikecam

Hati-hati bila menulis status di facebook. Seorang mahasiswa ITB dikecam oleh Solidaritas Mahasiswa Papua Peduli Anti Rasis di Indonesia, karena tulisannya yang berbau rasisme. Rakyat Papua menuntut kasus ini diselesaikan secara hukum.

Kronologis kejadian berawal dari status facebook Dzulkiflry Imadul Bilad yang tercatat sebagai mahasiswa ITB program studi kimia. Statusnya itu di up date pada 3 Mei 2010 seusai pertandingan Persib vs Persipura.

Walaupun si mahasiswa telah meminta maaf pada 4 Mei 2010 lewat status facebook-nya, Koordinator Solidaritas Mahasiswa Papua, Yohanes Okdinon menganggap perlakukan mahasiswa ITB tetap tidak etis, karena seakan-akan memaksa orang Papua untuk memahami kalimat tersebut.

"Kami meminta agar yang bersangkutan diberi sanksi tegas oleh ITB dan secara institusi ITB menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Papua," tuturnya.

"Sebenarnya kita menyesalkan kenapa pernyataan rasis seperti itu bisa keluar dari mahasiswa universitas ternama," ia menambahkan.

Menurutnya, kasus ini menunjukan bahwa sistem pendidikan di Indonesia telah gagal membangun bangsa ini. Ia meminta agar pemerintah segera menyikapi dengan melakukan pembenahan pendidikan di dalam institusi dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

"Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap kasus-kasus rasis yang bersifat nasional karena mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Mahasiswa Unikom Bandung ini.

Mereka memprotes dengan cara menggelar aksi di depan kampus ITB Bandung. Mereka menyanyikan lagu daerah Papua dan tarian tradisional Papua.

Mereka membawa poster "Rasisme Terhadap Orang Papua=Melanggar HAM orang Papua" "Tidak Ada Perbedaan Diantara Kita, Kita Satu RI" "Selama Anak-Anak Kandung Pertiwi Masih Rasis, Selama Itu Pula Bumi Pertiwi Indonesia Berjalan di Tempat".

*SUMBER STUDY KASUS SUB MATERI  1
http://nasional.vivanews.com/news/read/151754-status_mahasiswa_itb_singgung_orang_papua

*OPINI
Menurut Saya, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, kenyamanan hidup yang sama, tidak ada perbedaan dalam mencapai suatu pendidikan dan kenyamanan hidup. jadi setiap orang berhak mendapatkan pengajaran dan pembelajaran. baik dia berbeda suku, bahasa, agama mereka semua adalah sama.


2) 3 Kemampuan Yang Diharapkan Dihasilkan dan lulusan Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas:

1. Kemampuan akademis: adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
Ilmu Sosial Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6

2. Kemampuan professional: adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

3. Kemampuan personal: adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

*STUDY KASUS SUB MATERI 2

Mau Tau Kenapa Di Indonesia Banyak Pengangguran??

Mengapa Banyak Pengangguran di Indonesia???

Kalo kita melihat ada orang yang menganggur. Itu bukan karena dia tidak ada pekerjaan, BUKAN!
Apakah Sebabnya? Apakah karena sempitnya lapangan kerja? Apakah Karena Kegagalan Program Pemerintah? Atau Malah Karena sikap menyalahkan kedua sebab yang telah disebutkan itu sehingga orang itu menganggur dan malas mencari kerja?
Jika kalian semua menjawab IYA seluruh pertanyaan diatas, berarti KALIAN ADALAH PEMALAS !. Maap maap aja nih ya kalau to the point.
Mengapa di negeri ini banyak pengangguran? Ini sebuah pertanyaan yang versi jawabannya banyak banget.
Para pemegang jabatan kunci di pemerintahan menyebutkan bahawa pertumbuhan ekonomi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap seluruh calon tenaga kerja, yang setiap tahun jumlahnya cenderung meningkat.
Kalangan LSM punya alasan lain, tak kunjung selesainya masalah pengangguran, merupakan kegagalan program-program pemerintah lewat berbagai Departemen Tenaga Kerja, Departemen Sosial dan Kementrian Koperasi dan UKM.
Tapi saya punya pandangan berbeda. Banyaknya pengangguran, disebabkan oleh malasnya calon pekerja masuk lapangan kerja yang ada, karena mereka cenderung memilih-milih pekerjaan yang cocok bagi mereka. Entah itu cocok dengan bidang pendidikan atau cocok dengan minat mereka. Dan bahkan memilih sesuai dengan gaji, padahal mereka tidak punya pendidikan dan latar belakang yang mendukung.
Coba deh lihat iklan lowongan pekerjaan di koran. Tidak sedikit kan??? Banyak banget lowongan yang ada. Tapi yang berminat atau atas pekerjaan yang ditawarkan sedikit, karena mayoritas pekerjaan itu adalah menjadi tenaga pemasar atau marketing.
Mungkin pilihan menjadi marketing atau tenaga pemasar adalah pilihan terakhir. Kenapa? Alasannya banyak, dari jawaban alasan karena tidak berbakat, kurang pengalaman, malu, dan sebagainya. Dan saya pikir, semua itu sebetulnya cuman punya jawaban satu aja yaitu GENGSI. Yes or No ? Anda jawab sendiri
So, kalo mau terus jadi pengangguran, makan saja gengsimu…
Wajar, jika kita bebas memilih apa saja, tapi kita tidak bisa memilih resiko pilihan yang kita ambil.
Mau jadi manager? jadilah bawahan manager dulu. Mau jadi pengusaha besar? usaha kecil-kecilan dulu.
Jangan pengennya langsung besar tapi kerja yang kecil-kecil saja gengsi, sehingga malah menyebabkan pengangguran. Seperti jika kita ingin menangkap ikan paus, tangkaplah di samudera, bukan di selokan. Setuju Tidak ?
Jangankan kerja, nganggur juga ada resikonya. Kerja capek, nganggur juga capek.
Kerja bikin ngantuk, nganggur jika bikin ngantuk. Cuman bedanya, Kerja dapat ilmu, dapat duit. Lah kalo nganggur ??? Sudah tidak dapat ilmu, otak semakin lama di diamkan semakin tumpul. Plus ga dapet duit. Mau hidup pake apa ? nodong? maling? ngerugiin diri sendiri dan orang lain.
Contoh lain yang simplenya, coba misalkan orang yang bekerja ketiduran, dia ngomongnya “aduh, kerjanya kesiangan”. Itu masih mending. Daripada yang nganggur “aduh, nganggurnya kesiangan”, atau “aduh bangungnya kesiangan”. Udah nganggur, Kesiangan lagi. Mana bisa sukses kalo gitu.
Jika kita tidak suka dengan pekerjaan yang berada di iklan, fokuslah pekerjaan pada yang kita sukai atau hobi kita.
Karena tidak penting seberapa banyak penghasilan dari pekerjaan kita, yang penting, seberapa besar CINTA kita terhadap pekerjaan tersebut.
Yang terpaling penting, berusaha dan berdo’a kepada Tuhan.

*SUMBER STUDY KASUS SUB MATERI 2
http://gugling.com/mau-tau-kenapa-di-indonesia-banyak-pengangguran-baca-dan-pahami-ini.html

*OPINI
menurut saya, yang menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi menganggur adalah karena disebebkan beberapa faktor. contoh, kurangnya lapangan pekerjaan, malasnya lulusan sarjana mencari informasi, dan gengsinya mereka dengan pekerjaan yg tidak sesuai. Beberapa faktor inilah yg menyebabkan tingginya pengangguran di indonesia. beberapa orang lulusan perguruan tinggi mengharapkan mendapatkan pekerjaaan yang baik, dan gaji yang tinggi. tapi itu semua tidak akan tercapai jika orang tersebut malas berusaha dalam mencapai suatu hal.



3) Latar Belakang ISD

Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore Van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga - tenaga terampil untuk menjadi “tukang - tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.

*STUDY KASUS SUB MATERI 3

Mengapa Diberikan Ilmu Sosial Dasar ?

Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai dari banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di Perguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari “ Politik Balas Budi “ ( etiche politiek ) yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “ tukang-tukang “ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kekayaan negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional.
Kemapuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemapuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia. Memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan (pancasila), serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berfikir logis, kritis sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengindetifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya, agar jumlah penduduk yang besar ini benar-benar bisa menjadi modal pembangunan , sumber daya manusia yang dimiliki benar-benar sumber daya yang handal dan menjadi subyek untuk kemajuan peradaban damn memilki kesadaran untuk membangun negara dan bangsa.

*SUMBER STUDY KASUS SUB MATERI 3
http://iwayanlukman.blogspot.com/2010/09/menjelaskan-tujuan-pendidikan-umum-di.html

*OPINI
menurut saya, dengan diberikannya pembelajaran mengenai ilmu sosial dasar diharapkan semua orang dapat mengerti dan memahami hidup bersosial ini. agar menciptakan hasil yg maksimal dalam kehidupan. baik maksimal kehidupan pribadi, maupun pekerjaan. dan diharapkan agar setiap orang bisa mengerjakan suatu pekerjaan yg sesuai dengan kemampuan keahliannya. supaya menciptakan manusia yang produktif dan berkualitas.


4) Pengertian ISD

ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri,tetapi menggunakan pengertian - pengertian (fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah - masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

*STUDY KASUS SUB MATERI 4

Kenapa Sistem Pendidikan di Indonesia Tidak dibuat Seperti Les Privat ?
Apakah anda pernah mengikuti pengalaman les Privat ?
Jika anda pernah ikut les privat seperti di Primagama atau Neutron atau tempat les privat yang lain, anda pasti akan menemukan sistem pengajaran yang sangat baik. Jika anda pernah mengikuti les privat misalnya pelajaran bahasa Inggris, disana banyak sekali tawaran dan jaminan bahwa hanya mengikuti les privat dalam waktu 1-3 bulan anda di jamin mahir berbahasa inggris aktiv. Begitu juga dalam les pelajaran-pelajaran yang lain seperti matematika dan lain-lain.
Bagaimana dengan sistem pengajaran di sekolah kita ???
Saya ambil kasus contoh misalnya dalam Pelajaran bahasa Inggris. Di Indonesia, saat ini sudah diwajibkan pelajaran bahasa Inggris diberikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Dari SD kemudian dilanjutkan sampai di tingkat SMP dan naik lagi hingga ke tingkat SMU dan Perguruan Tinggi, semuanya pasti ada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tapi dari begitu lama dan banyak diberikan pelajaran bahasa Inggris dari SD hingga perguruan tinggi,
BAGAIMANA HASILNYA ??
Saya berani katakan hampir mayoritas mereka yang sudah mengikuti pelajaran bahasa Inggris dari SD sampai ke tingkat perguruan tinggi ketika hanya mengandalkan pelajaran-pelajaran di sekolah tanpa mengikuti les privat diluar sekolah, maka kemampuan mereka dalam mempelajari bahasa Inggris sangat minim, bahkan ketika saya ngobrol dengan banyak teman-teman saya yang sudah bergelar sarjana, mereka masih katakan BELUM BISA berbahasa Inggris dengan baik.
Ironis bukan ?
Kita belajar bahasa inggris dari SD hingga ke perguruan tinggi, ternyata tetap saja belum bisa mahir berbahasa Inggris, Tapi kita belajar Les Privat Bahasa Inggris DIJAMIN 1-3 Bulan saja sudah Mahir berbahasa Inggris.
Melalui tulisan ini saya sama sekali tidak bermaksud menyalahkan guru secara keseluruhan, tapi disini saya hanya ingin mengajak bahwa ada KEANEHAN dalam sistem dan MODEL mengajar di sekolah-sekolah.
Melihat kasus yang saya contohkan diatas, kenapa para guru kemudian tidak berfikir dan memiliki keinginan atau mencari tahu bagaimana sich cara dan metode mengajar di lembaga-lembaga Les Privat ? Kok mereka bisa mengajarkan bahasa Inggris begitu cepat kepada peserta les Privat ?
Apakah kemudian lagi-lagi para guru kita malas memberi pelajaran seeprti cara yang dilakukan para tutor-tutor di lembaga-lembaga les privat karena seorang guru hanya diberi GAJI KECIL ? jika ini alasanya, apakah berarti para pengajar di sekolah-sekolah itu lupa dengan GELAR MULYA mereka sebagai “PAHLAWAN TANPA TANDA JASA” ?
Untuk pemerintah dalam hal ini memang harus mencari solusi yang tepat lagi bijak. Tapi para guru dan pengajar juga jangan terlalu menilai pengabdian anda sebagai guru hanya dari segi materi. Karena toh walaupun gaji anda kecil, tapi jika anda dalam mengajarkan anak didik anda hanya menjadi anak yang bodoh tidakkah anda malu? Kenapa tidak kemudian anda berfikir walaupun dengan gaji yang minim tapi jika anda terus belajar bagaimana mengajarkan sebuah materi pelajaran yang simple, kreativ dan bisa mencerdaskan anak didik anda dengan lebih cepat dan kemudian siswa-siswi anda meraih banyak prestasi karena jasa anda, tidakkah itu akan jauh lebih membanggakan jika hanya dibandingkan dengan sebuah materi belaka ??
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menyudutkan profesi guru di sekolah-sekolah, tapi hanya sebuah renungan pribadi saya yang prihatin bahwa saat ini semakin orang lebih menganggap bahwa untuk bisa pandai bahasa Inggris, Pandai matematika dan pelajaran-pelajaran yang lain seorang pelajar harus rajin les, privat dan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Kalau sudah seperti itu, kemudian saya berfikir, UNTUK APA Pendidikan Sekolah ? Apakah hanya mengandalkan Legalitas Ijazah saja tanpa pernah berfikir bagaimana bisa memberikan sistem pendidikan yang berkwalitas melebihi les privat ???

*SUMBER STUDY KASUS SUB MATERI 4
http://aribicara.blogdetik.com/index.php/2010/07/16/kenapa-sistem-pendidikan-di-indonesia-tidak-dibuat-seperti-les-privat/

*OPINI
menurut saya, seharusnya para guru dan pengajar lainnya di sekolah harus mengambil sikap yang lebih tegas dan cepat. untuk apa pelajaran yg telah diajarkan, harus ditambakan les privat lagi. berarti dari hal ini sudah mulai terlihat keganjalan dalam proses pengajaran dan pembelajaran di sekolah yang menyebabkan sang anak murid mengikuti pelajaran tambahan lagi di rumah (les privat), sikap guru harus cepat sebelum para orang tua mirid berfikir yang macam-macam tentang cara pengajaran di sekolah. walaupun ada beberapa faktor x yang memungkinkan siswa mengikuti les tabahan lagi. disinilah yang harus dibuktikan, bagaimana seorang guru harus bersikap profesional.


*SUMBER SUB MATERI BLOG
http://windysukmawan.blogspot.com/2009/12/tugas-materi-ilmu-sosial-dasr.html